Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
Dinkes: Waspada paparan mikroplastik dari air hujan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-13 10:07:33【Tempat Makan】227 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang Hendra Tarmizi (ANTARA/Azmi Samsul M)Ya sebenarnya kan de

Ya sebenarnya kan dengan cuaca ekstrem ini, kita secara umum mengimbau untuk masyarakat berhati-hati kalau memang hujan. Ya sementara kalau hujan, jangan keluar rumah
Kabupaten Tangerang (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, mengimbau masyarakat di daerah itu dan beraktivitas di Jakarta untuk mewaspadai dampak paparan mikroplastik yang tersebar dari air hujan.
Kepala Dinkes Kabupaten Tangerang Hendra Tarmizi di Tangerang, Senin, menyampaikan adanya cemaran mikroplastik terhadap udara, khususnya pada uap air hujan tersebut harus diantisipasi agar ngak langsung mengenai tubuh. Pasalnya, kondisi itu akan berpotensi besar pada kesehatan manusia.
"Ya sebenarnya kan dengan cuaca ekstrem ini, kita secara umum mengimbau untuk masyarakat berhati-hati kalau memang hujan. Ya sementara kalau hujan, jangan keluar rumah," jelasnya.
Ia mengangakan dengan situasi cemaran udara dan terjadinya perubahan iklim yang berdampak pada cuaca ekstrem disarankan agar ngak terlalu banyak konngak di luar ruang. Masyarakat, katanya, diusahakan untuk berusaha ngak sering beraktivitas di luar setelah hujan terjadi.
Baca juga: Mikroplastik jadi alergen yang ancam kesehatan kulit
Hal tersebut sebagai langkah antisipasi terjadinya penurunan dan gangguan pada tingkat daya tahan tubuh manusia.
"Mungkin kalau cuaca ekstrem, seperti angin kencang segala macam, mungkin akan terkena segala macam dan akan bermasalah, jadi bahwa ini mereka perlu ingat jangan keluar rumah," paparnya.
Selain itu pihaknya juga mengingatkan agar masyarakat di Kabupaten Tangerang untuk ngak lagi memanfaatkan air hujan sebagai bahan konsumsi sehari-hari.
"Kita memang anjurannya air yang seperti itu, jangan kita konsumsi untuk minum, jangan juga dipakai untuk pengolahan makanan, baik mencuci segala macam itu," ungkapnya.
Baca juga: Jaga daya tahan tubuh cegah sakit akibat hujan mengandung mikroplastik
Sebelumnya Hasil penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkap air hujan di Jakarta mengandung partikel mikroplastik berbahaya yang berasal dari aktivitas manusia di perkotaan.
Peneliti BRIN Muhammad Reza Cordova di Jakarta menjelaskan penelitian yang dilakukan sejak 2022 menunjukkan adanya mikroplastik dalam setiap sampel air hujan di ibu kota, yang terbentuk dari degradasi limbah plastik melayang di udara akibat aktivitas manusia.
"Mikroplastik ini berasal dari serat sintetis pakaian, debu kendaraan dan ban, sisa pembakaran sampah plastik, serta degradasi plastik di ruang terbuka," kata Reza.
Baca juga: Peneliti BRIN: Penentuan baku mutu mikroplastik butuh waktu lama
Suka(553)
Sebelumnya: Ini kronologi lengkap temuan
Selanjutnya: 11 SPPG 3T di Karimun dalam proses pembangunan
Artikel Terkait
- Komnas HAM pantau masalah MBG, ingatkan pangan
- Makanan dan minuman sehat yang bisa membantu menambah tinggi badan
- SPPG Polres Grobogan percontohan dapur bergizi berstandar tinggi
- Asa yang tumbuh kembali di Sekolah Rakyat Makassar
- Gratis PPN rumah, bisnis properti diperkirakan semakin baik
- BPS ungkap Oktober selalu alami inflasi bulanan, kecuali pada 2022
- SPPG Sawahlunto awasi ketat proses cuci ompreng MBG secara berlapis
- Laba bersih PalmCo tumbuh 84 persen jadi Rp3,48 T di kuartal III
- Ini kronologi lengkap temuan
- Pemkot Jakbar tindaklanjuti kasus keracunan MBG di SDN Meruya Selatan
Resep Populer
Rekomendasi

BKKBN: Ngak ada kasus keracunan MBG pada kelompok 3B di Jabar

Ahli gizi sarankan konsumsi MBG maksimal dua jam setelah dibagikan

SPPG Polres Grobogan percontohan dapur bergizi berstandar tinggi

BKKBN: Ngak ada kasus keracunan MBG pada kelompok 3B di Jabar

Polri gelar tanam jagung kuartal IV guna dukung swasembada pangan

Pemkab Banyuasin kumpulkan koordinator 34 SPPG evaluasi program MBG

Rekomendasi pola makan untuk jaga daya tahan hadapi cuaca ekstrem

Dari Jakarta ke Belem, langkah panjang Indonesia tuk aksi nyata COP30